Memegang Teguh Wasiat-wasiat Rasulullah SAW
Teman-teman sebagaimana telah kita ketahui, Rasulullah SAW. merupakan suri teladan yang baik baik seluruh alam dan sudah seharusnya kita mengikuti apa yang Rasulullah perintahkan dan meninggalkan apa yang Rasulullah larang untuk kita perbuat.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengangkat tema tentang wasiat-wasiat Rasulullah SAW untuk kita selaku umatnya. Di antara wasiat Rasulullah SAW adalah :
- Bergaullah dengan teman yang baik dan hindarilah teman yang buruk.
- Jangan berteman dengan ahli maksiat, dan jangan dengarkan kata-kata mereka.
- Hendaklah punya rasa malu dan hindari sikap tak tahu malu, karena malu pasti mendatangkan kebaikan.
- Jangan memotong pembicaraan orang lain, dan jadilah pendengar yang baik.
- Jagalah kebersihan dalam segala hal: tempa tinggal, pakaian, makanan, badan, tempat kerja, dan lainnya.
- Jangan biarkan mulut menganga saat menguap, tutuplah dengan telapak tangan kiri dan janganlah bersuara saat itu, tidak juga saat bersin, tahanlah sebisanya.
- Jangan mencaci siapa pun dan jangan menyebut-nyebut keburukan siapa pun juga.
- Jangan berdusta dan berkatalah dengan jujur, karena kebohongan termasuk salah satu dosa besar.
- Jangan menghadiri jamuan siapa pun tanpa diundang terlebih dahulu.
Nash-nash Islam banyak memenuhi berbagai buku, rumah-rumah pun banyak dipenuhi mushaf, bahkan banyak mengisi saku baju. Meski demikian, tidak sedikit realita kaum muslimin dan masyarakat muslim juga mngalami perubahan. Allah SWT berfirman :
ذٰلِكَ بِاَ نَّ اللّٰهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّـعْمَةً اَنْعَمَهَا عَلٰى قَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ نْفُسِهِمْ ۙ وَاَ نَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
"Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,"(Q.S Al-Anfal : 53)
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰٮهَا
فَاَ لْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰٮهَا
وَقَدْ خَا بَ مَنْ دَسّٰٮهَا
"demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."(Q.S Asy-Syams :7-10)
Berdasarkan putusan-putusan ilahi ini, terbukti bahwa kebaikan dalam tingkatan individu, kelompok, hingga bertaraf bangsa hanya muncul dari pendidikan karakter, membersihkan dan mengubah karakter-karakter buruk, serta menerapkan manhaj yang Allah Syariatkan sebagai petunjuk dan rahmat untuk umat manusia.
Al-Qur'an adalah kitab agama Islam yang pertama. Al-Qur'an adalah sumber melimpah kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Qur'an adalah kehidupan yang sesungguhnya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَا كُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْ ۚ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَ نَّهٗۤ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan."(Q.S Al-Anfal : 24)
Bahkan , Al-Qur'an adalah spirit kehidupan, akar eksistensi dan pertumbuhan kehidupan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
...وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗ
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) roh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami..."(Q.S Asy-Syura : 52)
Al-Qur'an adalah obor petunjuk bagi siapa pun yang menempuh jalan kebenaran dan kebahagiaan.
وَلٰـكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِنَا ۗ وَاِ نَّكَ لَتَهْدِيْۤ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ
"...tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,"(Q.S Asy-Syura : 52)
Sumber, kehidupan, ruh, dan cahaya inilah yang kita jadikan bekal untuk menempuh jalan, juga bekal untuk memberikan pengarahan atas pertolongan, taufiq dan bimbingan Allah.

Komentar