Kisah Hidup ABDURAHMAN WAHID (Gus Dur)
Beliau lahir di Jombang, 4 Agustus 1940 dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Dari semenjak kecil, beliau di didik keras oleh kedua orangnya, terutama dalam pengetahuan agama dan hormat kepada yang lebih tua. Sewaktu lahir, ia mendapatkan nama Abdurrahman Ad-Dakhil. Namun, kebanyakan orang lebih mengenalnya sebagai Abdurrahman Wahid. Wahid adalah nama sang ayah, abdul wahid Hasyim, ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang pernah menjabat sebagai menteri agama di zaman Jepang. Karena keturunan ulama ia sering dipanggil Gus, jadilah ia punya sapaan Gus Dur.
Gus Dur adalah keturunan ulama besar Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Asy'ari, adalah tokoh pendiri NU yang sangat disegani. Tidak heran, bila sejak kecil Gus Dur sudah akrab di dunia pesantren dengan membaca berbagai kitab agama. Buku umum pun ia lahap dari perpustakaan sang ayah. Pengetahuannya sangat luas, mencakup berbagai bidang, agama, filsafat, sampai humor dan sepak bola.
Ketika bersekolah Menengah Ekonomi Pertama (SEMP) Yogyakarta, Gus Dur sangat menyukai permainan sepak bola. Disana pulalah ia berkenalan dengan gurunya, Rubiah, yang memperkenalkan berbagai bacaan berat dan bermutu seperti What to be Done? Karya Lenin, Captain's Daughter (Ivan Turgenev), dan Laporte Etroit (Andre Gide). Selepas pesantren Gus Dur dikirim ke Baghdad, Irak, dan Kairo, Mesir untuk memperdalam ilmu agama Islam. Nqmun, Gus Dur mengaku tidak terlalu serius belajar disana. Ia lebih banyak nonton film di bioskop. Katanya, semua oelajaran disana, sudah pernah ia pelajari sewaktu di pesantren.
Sepulang sekolah dari luar negeri, Gus Dur mengajar di Madrasah Mu'allimat, Tambak Beras, Jombang (1959-1963). Ia pernah menjadi dosen dan dekan di fakultas Ushuluddin Universitas Hasyim Asy'ari (2972-1974).
Gus Dur juga aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU), dan membawanya menjadi ketua umum PBNU olehnya, NU menjadi organisasi kemasyarakatan yang paling diperhitungkan, meski terkadang kontroversial. Ia melepas jabatan di NU setelah MPR memilihnya menjadi presiden RI ke-4 menggantikan B.J Habibie. Belum habis masa jabatannya, di tengah jalan ia digantikan oleh Megawati Soekarnoputri. Di dunia politik, Gus Dur adalah seorang pendiri partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Gus Dur adalah sosok ulama sekaligus cendikiawan yang berpengetahuan luas dan menyenangi humor. Gaya humornya tidak lepas meski telah menjabat sebagai presiden. Ia suka bercanda dengan para pemimpin dunia yang ditemuinya, mulai dari presiden AS Bill Clinton sampai para pemimpin negara timur tengah.
Bagi warga non-muslim, sosok Gus Dur dipandang sebagai orang yang membela keyakinan. Dimasa kepemimpinannya, etnis Cina boleh menjalankan ritual keyakinan dan adat leluhur mereka. Tidak heran apabila di Dunia internet, namanya dikenal sebagai sosok muslim moderat dan berfikir modern.
Gus Dur adalah pembicara dalam banyak seminar dan sekaligus penulis kolom. Iya masih tetap menulis meski dengan penglihatan yang sangat terbatas. Kemampuan berbahasanya sangat bagus. Selain bahasa Arab, dia juga menguasai bahasa Inggris dan membaca buku berbahasa Jerman dan Prancis.
Namun di atas semua itu, Gus Dur adalah sosok pemberani untuk membela apa yang dianggapnya benar. Ia berani mengeluarkan pendapat yang berseberangan dengan kebanyakan orang sekaligus melindungi suku, kepercayaan, dan kelompok yang terpinggirkan.

Komentar