Janji Anak Buruh Untuk Ibu Pertiwi
Pada jam istirahat, Hajir, Dede, Irpan, dan Aziz nongkrong di warung mang Hendi. Sembari memakan gorengan mereka mengobrol dan bercerita tentang hidupnya masing-masing.
Sembari bercerita , Irpan pun menyinggung Dede perihal bapaknya yang sakit. "De ngomong-ngomong bapakmu gimana kondisinya?" Tanya Irpan sambil asik minum Pop Ice rasa Taro.
"Alhamdulillah, udah sembuh" jawab Dede.
"Alhamdulillah syukur deh kalo udah sembuh" ucap Irpan.
"Ngomong-ngomong bapak kamu kerja apa de?" tanya Hazir.
"Bapakku kerja sebagai buruh proyok zir" jawab Dede.
Dede adalah anak dari seoorang buruh, ayah Dede sudah tua dan rentan sekali terkena penyakit. Disamping itu gaji ayahnya pun tak seberapa hanya cukup untuk membiayai Dede sekolah dan makan sehari-hari saja.
Di Indonesia 2024 inidan terjadi tranformasi digital dan pekerjaan telah banyak di ambil alih oleh teknologi, tak terkecuali pekerjaan sebagai buruh proyek yang sudah banyak digantikan oleh tenaga robot.
"Aku ingin suatu saat nanti membangun negri ini menjadi negara maju terutama di bidang infrastuktur." ucap dede dalam harinya.
Jam pulang sekolah pun tiba. Dede pulang kerumahnya dan ia mendapati bapaknya yang sedang duduk di depan teras rumah.
"Assalamu'alaikum." ucap Dede lalu bersalaman.
"Waalaikum'salam, sini de duduk dulu." tanya bapaknya.
"Bagaimana sekolahmu tadi nak?" bapak Dede pun bertanya.
"Alhamdulillah bapak lancar." Jawab Dede.
"Dede bapak dipecat dari pekerjaan bapak." ucap bapaknya seraya mengusap rambut dede.
"Mudah-mudaha bapak bisa dapat pekerjaan baru. Dede cuma bisa doain bapak." ucap dede dengan nada lirih.
"De! bapak pesen sama kamu, kamu harus sungguh-sungguh belajar kamu harus bisa jadi orang sukses. Jangan jadi buruh seperti bapak." pesan bapak lalu di balas anggukan oleh kepala Dede lalu masuk ke rumah.
Dede adalah anak yang pitar, dede juga langganan juara kelas, dia juga memiliki bakat di bidang menggambar dan sudah sering mengikuti perlombaan dan keluar sebagai juara.
Pagi Hari dede melihat orang-orang yang sedang berkerumun didekat mading.
"Ada apa disana?" tanya Dede kepada Aziz.
"Ohh itu, ada poster perlombaan yang diadain bapak presiden di kota kita." jawab Aziz.
"Loba apa?" sahut Dede.
"Lomba miniatur bangunan. Ohh yah kamu coba ikut. Lumayan loh hadiahnya beasiswa di Universitas Islam Nasional!" Ucap Aziz seraya membujuk Dede untuk ikut serta.
"Wihh, ikut ahh" ucap dede dengan antusias.
Sejak saat itu Dede menyiapkan miniaturnya untuk perlombaan, dede pun memanfaatkan barang bekas untuk membuat karyanya.
Tiba hari perlombaan. Para juri melihat hasil karya dari tiap-tiap peserta. Dan pengumuman pemenang perlombaan akan segera diumumkan.
"Pemenang perlobaan miniatur tahun 2024 Adalahhhhh........" juri menjeda sejenak ucapannya, peserta pun sangat tegang menunggu hasil keputusan juri tak terkecuali Dede.
"Jeng jeng jeng. Dede Nurzamannn." sambung juri diikuti sorak penonton.
Dede pun langsung bersujud untuk merayakannya.
"Bapak dede akan terus belajar dan sukses dengan hasil kerja keras dede. Dan untuk Ibu pertiwi ini adalah awal dari langkahku untuk membangun negri ini." ucap Dede dengan tekad yang kuat.
Komentar
Semangat yang mampu menjadi bahan bakar untuk terus berjuang dan tidak berhenti manakala permasalahan dan berbagai aral melintang mengadang.
Terus mesti konsisten kak, kalo nama orang diawali huruf kapital gitu.
Paragrafnya juga diperbaiki biar asik bacanya.
Semangat kak